Gorengan Menyebabkan Kanker Prostat ?


Image


Pria harus lebih berhati-hati terhadap kebiasaannya makan gorengan. Karena sebuah studi menunjukkan bahwa terlalu sering makan makanan yang digoreng seperti kentang goreng dan ayam goreng dapat meningkatkan risiko kanker prostat.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan antara makanan yang digoreng dengan kanker paru-paru, payudara, pankreas, leher, dan kerongkongan. Tetapi studi ini adalah yang pertama kali mengaitkan antara konsumsi makanan yang digoreng dengan kanker prostat.


Studi tersebut melibatkan sekitar 1.500 pria yang didiagnosis dengan kanker prostat dan 1.500 pria yang sehat. Para pria yang terlibat dalam studi berusia sekitar 35 sampai 74 tahun.

Peneliti meminta peserta penelitian untuk memberikan rincian tentang kebiasaan makannya. Pria yang melaporkan sangat sering makan kentang goreng, ayam goreng, ikan goreng, atau gorengan lain mengalami peningkatan risiko kanker prostat dari yang semula hanya 30 persen menjadi 37 persen dibandingkan pria yang jarang mengonsumsi gorengan.

Studi tersebut hanya menunjukkan bahwa makanan yang digoreng terkait dengan risiko kanker prostat, tetapi tidak membuktikan hubungan sebab-akibat. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal online The Prostat, yang didukung oleh US National Cancer Institute dan Fred Hutchinson Cancer Research Center, di Seattle.

"Hal ini bukan berarti bahwa makan gorengan menyebabkan kanker prostat. Akan tetapi peningkatan risiko kanker prostat tersebut hanya terbatas karena konsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan," kata Janet Stanford, penulis utama studi tersebut.

Meningkatnya risiko kanker prostat tersebut mungkin disebabkan oleh fakta bahwa ketika minyak dipanaskan sampai suhu tinggi yang digunakan untuk menggoreng, berpotensi menghasilkan senyawa penyebab kanker yang dapat terbentuk dalam makanan yang digoreng.

Selain itu, para penjual gorengan biasanya menggunakan minyak yang sama untuk beberapa kali proses penggorengan. Hal ini akan semakin meningkatkan jumlah senyawa beracun dalam makanan yang Anda makan.

Image


"Studi ini juga telah dikonfirmasi dengan menggunakan model hewan selama beberapa dekade terakhir. Hasilnya menunjukkan bahwa terjadi perubahan pada tingkat sel hewan yang berhubungan dengan kanker," kata Dr. Warren Bromberg, kepala urologi di Northern Westchester Hospital, New York, seperti dilansir ivillage, Selasa (29/1/2013).

Comments