Bagi
seorang wanita kehamilan adalah masa-masa yang menyenangkan dan sangat
diidam-diamkan. Hamil bukan hanya sebatas proses untuk menghasilkan keturunan
tetapi juga proses pendewasaan bagi seorang wanita untuk menjadi seorang ibu.
Tidak jarang kemudian berbagai tantangan muncul disaat proses kehamilan itu
sendiri. Berbagai resiko saat kehamilan sering sekali dialami oleh seorang
wanita, berikut ini adalah 5 kondisi yang tidak menyenangkan selama kehamilan,
seperti dilansir Fit Pregnancy, Selasa (26/2/2013) yakni:
1. Infeksi Kandung Kemih
Dasar
panggul terdiri dari otot-otot yang ketat, tetapi selama kehamilan, hormon
relaksin akan meningkat dan sedikit mengendurkan otot-otot tersebut untuk
mempermudah kelahiran bayi.
Akibatnya,
dasar panggul menjadi kurang kencang dan Anda akan lebih mudah mengalami
kebocoran urin (inkontinensia) atau lebih memungkinkan invasi dari bakteri
penyebab infeksi kandung kemih. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan
antibiotik yang aman untuk mengobati infeksi yang aman bagi kehamilan.
2. Bacterial Vaginosis
Jika
vagina mengeluarkan bau seperti amonia dan mengeluarkan cairan seperti susu,
hal ini mungkin disebabkan oleh bacterial vaginosis. Infeksi ini terjadi karena
pertumbuhan flora yang berlebihan dalam vagina Anda.
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa bacterial vaginosis terkait dengan kelahiran prematur, sehingga penting bagi Anda untuk melakukan perawatan terhadap infeksi tersebut. Jika bacterial vaginosis terjadi selama trimester pertama, Anda dapat menggunakan pengobatan topikal.
Dokter biasanya akan menunggu sampai trimester kedua untuk memberikan resep obat oral. Para ahli merekomendasikan untuk mengambil kapsul probiotik dua kali sehari bagi wanita hamil dengan atau tanpa bacterial vaginosis.
3. Infeksi Jamur
Karena
vagina merupakan lingkungan yang sifatnya asam, dapat menjadi tempat
berkembangbiak yang baik bagi ragi/jamur. Selain itu, perubahan keseimbangan pH
dapat mengurangi populasi bakteri baik di vagina. Seiring dengan meningkatnya
jumlah gula dalam cairan vagina yang terjadi selama kehamilan, maka akan lebih
tinggi risiko infeksi ragi pada wanita hamil.
Infeksi ragi ditandai dengan warna kemerahan pada vagina, gatal-gatal, dan mengeluarkan cairah vagina dengan debit tinggi. Kondisi ini tidak dianggap sebagai ancaman kesehatan yang serius bagi kehamilan dan janin, tetapi dapat menimbulkan kertidaknyamanan. Anda dapat mengatasinya dengan obat anti-jamur atau kapsul probiotik atas saran dokter.
4. Buang-buang Gas
Selama
kehamilan, tingkat fluktuasi hormon serotonin yang juga ditemukan dalam usus
akan meningkat dan dapat menyebabkan usus lebih banyak bergerak dengan cara
yang mengusir gas tidak diperlukan. Untuk mengurangi frekuensi buang gas,
jangan makan sambil berbicara karena Anda dapat menelan lebih banyak udara dan
jangan makan permen karet.
Hindari makanan yang dapat meningkatkan gas dalam perut, seperti kubis, produk dudu, dan minuman bersoda. Anda juga dapat mengambil probiotik atau obat anti-gas, seperti simetikon yang biasanya digunakan untuk mengatasi nyeri gas.
5. Wasir
Wasir
terjadi ketika pembuluh darah di dekat anus membengkak karena efek hormon
kehamilan pada dinding pembuluh darah. Hal ini juga dapat disebabkan karena
tekanan pada dasar panggul yang tinggi dari rahim.
Ketika wasir telah berkembang dan menyebabkan kesulitan buang air besar, hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah menggelembungkan dan membuat anus tertutup. Vena wasir yang bengkak ini akan mudah berdarah dan menyebabkan rasa sakit, ketika Anda buang air besar dengan tinja yang keras atau sembelit.
Minumlah lebih banyak cairan dan memperbanyak konsumsi makanan berserat atau mengambil suplemen magnesium atas resep dokter dua kali sehari. Untuk meringankan rasa sakit karena wasir, cobalah berendam dalam air hangat yang telah ditaburi garam.
Comments