Meteor yang Jatuh di Rusia = 30 X Bom Hiroshima


Image

Jatuhnya meteor di Rusia menjadi salah satu perbincangan hangat dikalangan ilmuan tidak hanya di rusia, tetapi juga ilmuan-ilmuan di beberapa negara lainya. Bagaimana tidak, asteroid yang diperkirakan hanya akan melintasi Bumi, ternyata justru malah jatuh di Rusia.

Seperti dilansir Telegrap, Sabtu (16/2/2013), “meteor yang melesat di langit di atas Rusia dalam bentuk bola api yang menyilaukan pada hari jumat kemarin meledak dengan kekuatan sekitar 30 kali lebih besar daripada bom Hiroshima”, kata para ilmuwan NASA.

Batu dengan diameter 55-kaki, dikatakan oleh NASA memiliki massa sekitar 10.000 ton, jatuh di wilayah Ural pada Jumat pagi, menyebabkan gelombang listrik yang melukai hampir 1.200 orang dan ribuan rumah rusak, belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern.

NASA memperkirakan bahwa energi yang dilepaskan oleh dampak meteor dengan atmosfer adalah 500 kiloton, sekitar 30 kali kekuatan bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima pada tahun 1945. Meteor ini memasuki atmosfer dan pecah pada ketinggian sekitar 32 mil, menyebabkan gelombang kejut yang menimpa jendela dan menyalakan alarm mobil di Chelyabinsk dua setengah menit kemudian.

Para penyelam pagi ini sedang mencari pecahan meteorit beku di Danau Chebarkul wilayah Chelyabins. Belum ada fragmen meteorit yang ditemukan di wilayah ini meskipun sekitar 20.000 penyelamat dan yim pemulihan telah dikirim untuk membantu ratusan orang luka-luka. Tentara Glaziers juga dikirim ke Chelyabinsk untuk segera memperbaiki ribuan jendela yang pecah di berbagai tempat karena suhu di malam hari di tempat ini akan berada bawah-15C.

Para ilmuwan dari NASA, badan antariksa AS, memperkirakan bahwa jumlah energi yang dilepaskan akibat benturan antara meteorit dan atmosfer adalah sekitar 30 kali lebih besar dari bom nuklir yang dijatuhkan di kota Hiroshima di Jepang selama Perang Dunia II. "Kami memperkirakan kejadian sebesar ini hanya terjadi rata-ratas sekitar setiap 100 tahun sekali," kata Paul Chodas dari Earth Object Program Offic Nasa. "Bila Anda memiliki bola api dengan ukuran sebesar ini, kami memperkirakan ada banyak sekali meteorit yang seharusnya mencapai permukaan dan tentunya ada kemungkinan masih dalam ukuran yang besar," katanya dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs NASA.

Kejadian ini menimbulkan kemacetan lalu lintas di kota industri Chelyabinsk karena sebagian penduduk tumpah ruah di jalan raya untuk menyaksikan pertunjukan cahaya yang melayang diangkasa sebelum akhirnya hancur seperti bom yang menghancurkan  kaca dan menyalakan alarm mobil. Sebagian besar korban luka disebabkan oleh kaca yang pecah. "Kami memiliki Tim Kerja Khusus, yang sekarang menilai stabilitas seismik bangunan," kata Vladimir Puchkov, Menteri Keadaan Darurat, warga saat ia memeriksa kerusakan di kota. "Kami akan sangat berhati-hati untuk mengganti gas kembali," katanya dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

Ledakan meteor tampaknya menjadi salah satu peristiwa kosmik yang paling menakjubkan di atas Rusia sejak kejadian Tunguska 1908 di mana ledakan besar ini dipercaya sebagai dampak dari asteroid atau komet robek melalui Siberia yang diyakini oleh kebanyakan ilmuwan.  Ilmuwan Rusia awalnya memperkirakan massa meteor sekitar 10 ton, namun NASA kemudian mengklaim bahwa masa meteor tersebut  jauh lebih besar yaitu dengan massa sekitar 10.000 ton. Isu yang berkembang di Rusia hanya beberapa jam sebelum asteroid - benda antariksa yang mirip dengan planet kecil yang mengorbit matahari - aman melewati bumi pada jarak 17.200 mil.

Meteor yang berada lebih dekat ke tanah dibandingkan dengan beberapa satelit yang berada pada jarak yang lebih jauh dan mengirimkan alarm ke Rusia menjadi sebuah tanda untuk aksi global bersama terhadap kerawanan bahaya bencana luar angkasa. "Alih-alih berperang satu sama lain, orang harus menciptakan sistem gabungan pertahanan asteroid," tulis parlemen Rusia komite urusan luar negeri Kepala Alexei Pushkov di akun Twitter-nya Jumat malam. "Alih-alih menciptakan (militer) sistem pertahanan ruang angkasa Eropa, Amerika Serikat harus bergabung dengan kami dan China dalam menciptakan AADS - Sistem Pertahanan Anti-Asteroid," tulis sekutu dekat Presiden Vladimir Putin.

Badan antariksa AS mengatakan melintasnya  asteroid 14 2012 DA pernah diprediksi sebagai salah satu objek luar angkasa yang akan mendekati bumi. NASA memperkirakan bahwa asteroid bertubuh kecil seperti asteroid 14 2012 DA  melayang mendekati Bumi rata-rata hampir setiap 40 tahun sekali semantar yang akan berbenturan dengan planet  hanya sekitar 1.200 tahun sekali. Para astronom telah mendeteksi sekitar 9.500 benda langit dari berbagai ukuran yang akan melintas dekat Bumi.

Comments

Belajar Memasak said…
emang bisa dengan membuat sistem pertahanan terhadap asteroid?